Indonesia mempunyai potensi dalam mengembangkan tanaman kayumanis karena selain dapat menambah devisa negara, tanaman ini dapat juga dipergunakan sebagai tanaman penghijauan untuk konservasi tanah. Kayumanis tanaman yang mudah ditanam, tidak memerlukan perawatan khusus. Tanaman yang diambil kulitnya dari batang, dahan, ranting maupun daun banyak dipergunakan pada industri farmasi, kosmetik, jamu, sebagai penyedap makanan dan minuman, sebagai bahan rempah-rempah dan lain sebagainya.
Ada tiga macam jenis kayumanis yang biasa dibudidayakan di Indonesia yaitu: Cinnamomum Burmanii, Cinnamomum Zeylanicum, dan Cinnamomum Cassia berasal dari Srilangka dan China.
Jenis tanaman kayumanis yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis C. Burmanii, Sumatera Barat merupakan peghasil utama kayumanis Indonesia, tidak kurang dari 60 % produksi kayumanis dihasilkan dari daerah ini. Penghasil utama lainnya adalah Jambi dan Sumatera Utara.
Syarat Tumbuh
Tanah Tanaman kayumanis membutuhkan tanah yang gembur, mempunyai kandungan hara yang tinggi, berpasir, dan banyak kandungan bahan organik (humus). Pada umumnya tanaman kayumanis dapat tumbuh di semua jenis tanah, asal tidak terganang air, Sebaiknya hindari penanaman pada tanah liat karena akan mempengaruhi aroma yang dihasilkan.
Tanaman kayumanis membutuhkan curah hujan antara 2000 sampai dengan 2500 mm per tahun. Kayumanis dapat tumbuh sampai ketinggian 2000 Mdpl dengan kelembaban antara 70-90 %, semakin tinggi kelembaban udara makin baik pertumbuhan kayumanis
Budidaya Kayumanis
Bibit Tanaman
Tanaman kayumanis dapat diperbanyak secara vegetatif (antara lain stek dan cangkok) dan cara generatif dengan biji. Tapi umumnya petani memperbanyak bibit tanaman de ngan generatif (biji), karena dari hasil penelitian penyediaan bibit secara vegetatif masih belum memberikan hasil yang memuaskan. Agar di peroleh bibit cara generatif (biji) yang baik, buah kayumanis yang telah masak (hitam) belum jatuh (masak di pohon) dikupas, lendir yang me nempel pada kulit biji dibersihkan dan kemudian dikeringkan. Biji tersebut harus segera disemaikan karena cepat sekali kehilangan kemampuan untuk berkecambah. Pada umur 8-12 bulan ketika bibit mencapai tinggi 60 80 cm bibit sudah siap ditanam di kebun.
Persiapan Tanam dan Penanaman Sebelum penanaman terlebih dulu dibuatkan lubang dengan ukuran 50x50x50 cm dengan jarak 3 mx3m atau 4 mx4 m, sehingga diharapkan populasi tanaman berkisar 625-1100 pohon per hektar. Penutupan lubang dilakukan kira-kira satu bulan setelah
lubang dibiarkan terbuka. Pada saat penanaman bagian bawah lubang diberi pupuk kandang, bibit dima sukkan di tengah-tengah lubang. diusahakan akarnya tidak menge lompok di suatu tempat kemudian ditimbun dengan tanah.
Pemeliharaan Tanaman Salah satu keuntungan pem budidayaan kayumanis ialah ku rangnya gangguan hama, dan pe nyakit, khususnya pada jenis C. Zeylanicum. Meskipun demikian penyakit yang biasanya menyerang tanaman kayumanis adalah “Phi tophura Cinnamumi, Corticium Java nicum, dan Aesidium Cinnamomum, biasanya menyerang batang atau akar yang terluka, pengendalian yang harus dilakukan memotong atau mengupas kulit yang terserang dan bagian yang luka ditutupi dengan ter..
Pemupukan dilakukan di saat tanaman berumur 3-4 bulan dikebun, pupuk yang diberikan campuran urea, TSP dan KCL dengan perbandingan 2:1:1 sebanyak 150 gram. Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 3 tahun sebanyak 1 kg (setiap 6 bulan sekali). Pada saat pemupukan dilakukan penggemburan tanah agar terjadi. penyerapan unsur hara yang berasal dari pupuk.
Pemungutan Hasil
Tergantung jenisnya, kayumanis adalah tanaman tahunan yang memerlukan waktu agak lama untuk dapat dipanen secara ekonomis, berkisar 5-10 tahun. Umur yang paling baik untuk dipanen berkisar 7-8 tahun. Secara Agronomis, semakin tinggi umur panen suatu pohon semakin tinggi dan besar batangnya, semakin besar dan banyak dahan dan ran tingnya, berarti semakin besar pula kulit batang, dahan, dan ranting yang dihasilkan.
Cara panen dengan mengupas sebagian kulit batang menurut hasil penelitian cukup menguntungkan, baik ditinjau dari segi produksi sebagai usaha tani dan fungsinya tanaman ini sebagai tanaman peng hijauan dan konservasi tanah. tanaman tetap utuh luka bekas kupasan akan berangsur-angsur tertutup kembali.tergantung besar diameter tanaman. Dewasa ini umumnya dalam melakukan panen. petani banyak melakukan panen tebang sekaligus, dengan memotong 10 cm dari permukaan tanah dan diharapkan bekas tebangan tersebut akan tumbuh tunas baru dan bisa dipanen kembali bila cukup umur panen.
Hasil penelitian PPA kayumanis pada panen pertama (4-5 tahun) akan menghasilkan 2kg kulit kering/pohon, sedangkan panen kedua (tahun ke 7)5 kg kulit kering/pohon. Kayumanis yang akan dikupas terlebih dulu dibersihkan dari lumut dan kulit gabus, kemudian dijemur selama 2-3 hari setelah dipotong-potong sepanjang 90-100 cm dan kulit akan menggulung bila sempurna keringnya.
Kualitas kulit manis dibedakan 3 kualitas, kualitas A berasal dari kulit batang, kualitas B berasal dari dahan dan kualitas C berasal dari ranting atau campuran.
Pengolahan Hasil
Di samping pemakaian dalam bentuk asli/bubuk, tanaman kayu manis bisa dilakukan dalam bentuk minyak atsiri/oleoresin yang dapat diperoleh dari kulit ranting dan daun dengan cara penyulingan.
Dewasa ini Indonesia belum memproduksi penyulingan kayu manis tapi hasil penelitian me nunjukkan khususnya minyak ka yumanis jenis C. Cassia Indonesia mutunya sangat baik sekali melebihi jenis C. Cassai yang berasal dari China (Chinnese Cassia oil).
Hasil penelitian Balitro Bogor menyebutkan kadar minyak yang terkandung dalam tanaman kayu manis (tanaman berumur 8 tahun dalam keadaan kering sempurna) menghasilkan sebagai berikut: (lihat tabel 1).
Prospek Pasar
Tanaman kayumanis yang di dunia perdagangan dikenal dengan nama Cassiavera, merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia dari kelompok rempah-rempah yang saat ini terus dikembangbiakkan baik areal penanamannya maupun dibidang ekspor.
Hasilnya diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi negara di luar ekspor nonmigas. Dilihat perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir salah satu komoditi tradisional Indonesia ini cukup cerah.
Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Perdagangan TKI. Sumatera Barat, perkembangan ekspor kayu manis Indonesia sebagai berikut: (lihat tabel 2).
Negara tujuan ekspor kayumanis Indonesia adalah: Negara yang tergabung pada Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), Amerika, Jepang, Asean dan lain-lainnya.
Penutup
Dilihat dari perkembangan kayumanis Indonesia baik perkembangan ekspor maupun produksi, kayumanis sangat potensial untuk meningkatkan devisa negara dan pendapatan petani, mengingat budidaya kayumanis Indonesia sebagaian besar diusahakan dalam bentuk perkebunan rakyat. Untuk dapat meningkatkan ekspor perlu dijaga mutu serta kontinyuitas produksi dalam menembus pasar luar negeri. Dalam pengolahan panen perlu dicoba dengan cara mengupas kulit tanpa menebang pohon, di samping memberikan keuntungan juga dapat menjaga kelestarian lingkungan sebagai tanaman peng hijauan dan konservasi tanah.
Sumber :
Profile Komoditi/Penelitian PPA, 1985 Jumal Litbang Pertanian, VII (3), 1988 Kumpulan/Bundelan Trubus PPA, 1985-1989 Statistik Perkebunan Indonesia, 1989 Business News, Maret 1992